Pages

flash vortex

Kamis, 24 Februari 2011

Tak Ada Ilmu kebal dalam Islam


Ada pendapat yang hampir meluas di masyarakat bahwa hujan bisa ditolak atau dipindahkan.  Ada pula yang percaya dengan membaca bacaan tertentu (memetik ayat Alquran) bisa menjadi kebal/sakti.  Orang yang mengaku bisa seperti ini maupun orang-orang yang mempercayai tentu sudah masuk dalam kesyirikan. Itulah salah satu inti pesan dari pengajian bakda Zhuhur, 31 Januari 2011 bersama ustadz Mubarok Santoso dari Majlis Ta’lim Darul Ilmi (MTDI) Wisma Asri Bekasi.
Tausiyah siang itu mengambil tema thaghut, merupakan teman berseri yang sudah dibawakan minggu kedua. Thagut berasal dari kata dasar yg berarti durhaka dan melampaui batas. Adapun secara istilah thagut adalah segala sesuatu yang disembah (diagungkan) selain Alloh.
Menurut Seikhul-Islam Ibnu Taimiyah thoghut ialah “Segala sesuatu yang disembah, diagungkan, diikuti, baik manusia, jin, ataupun benda, baik yang konkrit maupun abstrak”.
Adapun menurut Seikh Sa’id Hawwa, thoghut adalah:
1. Berhala/patung-patung
Penjelasan ini sudah pernah saya tulis di Kompasiana juga, silakan buka:
http://agama.kompasiana.com/2011/01/14/mengapa-islam-mengharamkan-patung/
2. Dukun/paranormal
3. Syaitan
4. Hakim yang curang
5. Orang yang selalu mengikuti hawa nafsu.
Perintah menjauhi thaghut sendiri telah termaktub dalam QS 16 : 36
Tentang dukun/para normal ini, kita ketahui sudah marak di masyarakat, bahkan lewat media massa. Ramalan tentang kiamat, nasib orang, atau meramal garis tangan, dan sebagainya adalah haram bagi kaum umat Islam untuk mempercayai atau meyakininya. Bila apa yang diramal itu kebetulan ada yang cocok suatu ketika, itu memang kebetulan.. atau sang peramal telah bersekongkol dengan syaitan/jin, termasuk pawang hujan.
Dalam firman Tuhan si surah Lukman (QS 31): 34, disebutkan “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Bahkan seorang nabi ataupun rasul sekalipun tidak mengetahui datangnya hari kiamat. Rasul juga melakukan sholat istisqo untuk minta hujan kepada Allah SWT.  Tiada seorang pun mengethaui takdirnya di hari esok. Seorang yang bercita-cita menjadi apapun tak akan tahu apakah akhirnya cita-cita itu bisa terwujud atau tidak. Tiada seorang pun mengetahui kapan akan datang kematian. Semua itu rahasia Alloh.
Jika nabi bersabda tentang tanda-tanda kiamat, itu bukanlah ramalan tapi itu adalah wahyu dari Alloh SWT… seperti yang tersurat dalam Alquranulkarim sb.
“…..  …..dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), QS 53: 3-4″
Intinya kita tidak perlu percaya pada dukun atau ramalan. Tidak ada bacaan-bacaan khusus yang mengambil dari ayat dalam Alquran untuk kepentingan tertentu, misal agar menjadi pintar, agar dimudahkan rezekinya, dsb. Yang ada adalah doa, dan doa itu kita pasrahkan kepada Alloh SWT apakah dikabulkan atau tidak. Tidak pula ada bacaan-bacaan yang membuat seseorang menjadi KEBAL/SAKTI!
Kalaupun ada ilmu kebal/sakti (jika boleh berandai-andai begitu…)  tentu para sahabat dulu sudah mengamalkannya lebih dulu… dan tidak gugur dalam perang jihadnya (mencapai 90% sahabat gugur dalam perang), bahkan Rasulullah juga sempat bersembunyi di gua, menghindari kejaran kaum kafir, serta luka-luka dan tanggal giginya ketika berperang. Jadi, adalah keliru bila menganggap ada ilmu sakti (baca: KEBAL) dalam Islam…
Apakah sampai hari ini kita masih percaya ramalan bintang? betapa naifnya bila nasib kita sandarkan pada sebuah ramalan . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar